Posting kali ini saya menceritakan
tentang keadaan di suatu masjid di tengah kompleks perumahan, pada waktu khotbah
sholat jum’at. Kotak amal bergulir pada saat khutbah solat jum’at merupakan hal
yang wajar, tapi pada saat itu, ada dua orang dibarisan belakang yang sedang
mengobrol. Mereka membicarakan seorang kakek yang duduk di pojok depan shaff (barisan).
Setiap waktu sholat jum’at, kakek
itu selalu duduk di tempat yang sama, dengan baju muslim warna putih. Dan selalu
mendapat giliran pertama untuk mengedarkan kotak amal masjid. Namun, kedua
orang dibelakangnya selalu memperhatikan kakek tersebut tidak pernah melihatnya
menyumbangkan uang sepeserpun. “Tuh lihat, dia hanya mengoper kotak amal tanpa
mengisinya. Padahal dia duduk dibarisan depan, dan menjadi orang pertama yang mengedarkan
kotak amal.” Ujar pria dibaris belakang kepada orang disebelahnya. “Iya,
padahal beramal itu baik.” Tanggap pria yang satunya lagi.
Tiba-tiba, orang yang duduk di
sebelah kanan si kakek menegur kedua orang yang mengobrol tadi. “Tolong jangan
ngobrol saat khutbah jum’at.” Ujarnya. “Bapak tau tidak, kakek inilah yang
menyumbang karpet geotextile yang dipakai di masjid ini, tempat sujudnya
bapak-bapak sekalian.” Tegasnya. Ternyata, si kakek itu adalah pemilik perusahaan distributor
geotextile murah berkualitas yang lumayan besar di sekitar kompleks perumahan
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar